Kue mangkok yang biasa dijual di pasar tradisional ini sebenarnya berasal dari negeri Tiongkok yang diperkenalkan oleh imigran Tionghoa dari daerah Tiongkok Selatan, terutama Provinsi Fujian (Hokkian). Meskipun demikian, kue mangkok sudah popular dan disukai oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.
BAHAN :
350 gr tepung beras yang bagus
250 gr tapai singkong yang masak dan lembut, buang seratnya, haluskan
600 ml air hangat
300 gr gula pasir
60 gr tepung terigu berprotein rendah/sedang
2 sdt baking powder
pewarna merah dan hijau secukupnya (sesuai selera)
PELENGKAP (OPSIONAL ):
100 gr kelapa setengah tua, kupas, parut, kukus dengan sedikit garam
CARA MEMBUAT :
1. Campur tepung beras dengan tapai singkong dan 200 ml air hangat. Aduk-aduk dengan tangan hingga lembut.
2. Tambahkan gula sedikit-sedikit sambil uleni dengan tangan selama 20 menit hingga tercampur rata.
3. Masukkan tepung terigu dan baking powder, Aduk rata.
4. Tuangkan sisa air, aduk hingga tercampur rata. Istirahatkan adonan selama 30 menit.
5. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Bubuhi masing-masing dengan pewarna, aduk rata.
6. Panaskan cucing/mangkuk kecil/cetakan kue mangkok dalam dandang panas hingga cetakan panas benar.
7. Tuangkan adonan ke dalam mangkuk hingga penuh. Bungkus tutup dandang dengan selembar serbet bersih. Tutup dandang.
8. Kukus kembali dengan api besar selama 30 menit. Angkat dan dinginkan.
9. Lepaskan dari cetakan. Sajikan dengan kelapa parut.
TIPS :
1. Pastikan kukusan dan cetakan dalam kondisi benar-benar panas.
2. Lapisi tutup dandang dengan menggunakan serbet bersih, agar air uap panas tidak langsung jatuh ke dalam adonan.
3. Jangan membuat tutup dandang pada saat proses memasak karena adonan tidak akan mengembang maksimal jika udara masuk.
4. Paling bagus jika memakai cetakan yang terbuat dari keramik. Cetakan plastik kurang panas sehingga kue kadang-kadang tidak mengembang/mekar.